Be The Best Not be-asa

By : Mukhlash*)Innalillahi wa inna ilaihi raa ji’uun…Kalian pasti udah apal banget sama petikan ayat itu kan? Kayaknya nggak gaul abis kalo kita nggak ngeh sama petikan Firman Allah yang sering diucapin kalo kita kena musibah. Bener, Man! Saat ini kita musti ngucapin kalimat di atas coz kita semua lagi “sakit parah” alias “parah banget gitu loh!”(apa bedanya, dhab!?). Tentunya, penyakit yang dimaksud di sini adalah bukan kayak HIV AIDS yang bikin ngeri, ato penyakit jantung yang bikin deg-degan terus kalo Si Doi lewat. He..he..! Maksud ane nih, ummat sekarang lagi banyak ditimpa masalah yang rumit banget dan membutuhkan pemecahan yang cemerlang (bahasa gaulnya : mustanir). Kalian pasti tau kan, utang luar negeri negara kita berapa? Trus, jumlah orang-orang nganggur di Indonesia berapa?belum lagi jumlah masyarakat miskin yang seabrek jumlahnya. Dan kita semua harus tau kalo itu semua cuma setitik debu di tengah lautan padang pasir. Masih buaaanyak, janda-janda tua…Ups! maksudnya, masih banyak permasalahan lain yang lebih besar dibanding masalah-masalah yang udah disebutin di awal. Kalian tentu masih inget, gimana perihnya perasaan kita ketika Masjid Al-Aqsha berusaha dihancurkan oleh kelompok Yahudi Revava la’natullah ‘alaih beberapa hari yang lalu. Kita juga ikut bersedih, ketika ust. Abu Bakar Ba’asyir dituduh teroris oleh pemerintah dan sampe sekarang masalahnya nggak kelar-kelar. Coba kita bayangin kalo semua orang yang menderita itu adalah kita, atau sodara kita, atau bahkan bapak ibu kita. Pernahkah terbayang bila kita melihat seorang pengemis yang kelaparan di pinggir jalan adalah diri kita sendiri? Atau bila kita tengok saudara-saudara kita di Palestina, Afganistan, Irak, dsb di mana mereka nggak bisa tidur nyenyak, makan enak, apalagi tertawa terbahak seperti yang sering kita lakukan? Baca lebih lanjut

Dakwah lewat tulisan ? Why not ?

Sobat, ngomong-ngomong soal dakwah jadi ingat satu kalimat dari seorang ulama, afwan lupa namanya, hehe. Gini katanya, “Seandainya al-Quran itu diturunkan dengan satu surat saja, maka yang turun itu adalah Surat al-Ashr.” Lho, kenapa Surat al-Ashr? Sobat, ternyata dalam surat tersebut sudah mencakup unsur-unsur yang merupakan ruh dari Islam itu sendiri, yaitu perintah untuk tolong-menolong dalam menyeru kepada kebenaran dan kesabaran. Mestinya sih ya, kalo agama itu ga’ ada perintah buat menyeru pada jalan kebenaran, sudah pasti agama itu bukanlah menjadi agama yang rahmatal lil alamin. Begitulah Islam Sobat. Kita juga sebagai pemeluknya walaupun masih muda-muda (ciee.. ngakunya), kudu tahu akan hal ini. Demi terwujudnya Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam, kita juga harus menyeru kepada kebenaran. Kalo orang-orang bilang sih, nama kerennya, DAKWAH. Baca lebih lanjut

Ngompol Yuuuk… !

Begitu kamu baca judul itu, pasti yang ada di benak kamu, aduh bo’ udah gede kok masih ngompol, idiihh jijay… Eits jangan salah, kita bukan mo nerusin kebiasan kita waktu baby, tapi kita mau ehem…ehem… ngomong poligami. Pastinya dengan bahasan yang ga kalah seru sama infotainment yang saban hari isinya gituuuu mulu. Makanya jangan keburu dilipet tu muka, kebet teruusss…Seperti yang kamu-kamu semua tau, beberapa waktu lalu, da’i kondang, KH. Abdullah Gymnastiar ato yang akrab dipanggil Aa’ Gym telah mengumumkan pernikahan keduanya dengan Alfarini Eridani. Shock, kecewa, sedih, air mata mengalir menganak sungai (wah, itu sih hiperbola!), sampe mencak-mencak saking marahnya jadi bagian dari reaksi generasi kartini di negeri ini. Meski sebenernya ada sebagian kaum hawa yang “luput” dari sorotan kuli disket, merasa adem-adem aja denger berita itu. Akibat blow up besar-besaran yang dilakukan media, peristiwa itu “sukses menggelitik” Pak SBY tuk manggil Menteri Pemberdayaan Perempuan, Ibu Meutia Hatta buat ngrevisi PP No. 45 tahun 1990 yang ngatur masalah poligami. Duh…segitunya, padahal RUU APP ato sekarang ganti nama RUU PP(Pornografi Pornoaksi) yang udah sejak jaman alif digodog n sampe sekarang belum juga mateng, ga diurusin, ada apa dengan poligami? Baca lebih lanjut

Sama ga’ selalu adil

Begitu kamu-kamu baca judul itu, pasti beragam ekspresi muncul. Mulai dari yang bener-bener ngeh, sedikit bingung tapi sambil manggut-manggut, sampai yang blank sama sekali meski jari telunjuk udah nangkring di kepala (duh, segitunya). Tenang aja gals, di CB edisi ini, kita bakalan kasih bahasan yang ok banget, makanya lanjuuuut…Seringkali ketika kita ngomongin soal keadilan, pasti dalam benak kita cuman pembagian yang sama rata. Ibaratnya, kalo ortu kita baru pulang kondangan trus bawa dua kue yang harus dibagi bertiga ama sodara-sodara kita, biasanya masing-masing kue bakal dibagi jadi sepertiga, biar semua bisa ngerasain dengan adil, tul ga? Klo untuk urusan itu, mungkin kamu-kamu semua setuju. Tapi untuk kasus berbeda, prinsip itu ternyata ga berlaku. For example, kalo kamu yang udah kuliah disamain uang sakunya sama adek kamu yang baru masuk playgroup, masing-masing diberi selembaran uang bergambar imam bonjol. Dijamin, meski bukan pendekar, beragam jurus bakal kamu keluarin sebagai bentuk protes karena kamu merasa ortu ga adil. Betul apa bener?? Baca lebih lanjut

Penampilan “Sempurna” ?

Gals, pernah keluar malem kan? Pastinya pernah dong. Ga mungkin lah kalo kita cuma keluar di siang hari, emang bangau…hehe. By the way gals, sewaktu kita mutusin untuk keluar di saat rembulan muncul, pasti kita pengen tampil elok nan kinclong. Absolutely. Demikian juga ama rekan-rekan kita. Ada yang berlomba untuk tampil secantik dan se-sempurna mungkin setiap mau keluar rumah. Mulai dari memakai baju “modern” yang kekecilan, biar seksi katanya (astaghfirullah). Menempel kosmetik yang mempertebal kulit wajah, dan pernak-pernik cewek lain yang konon bakal menambah PD-nya. Duuh…sampe segitunya.Memang gals, kelihatannya keluar malam untuk hal yang ga penting-penting amat, semisal shopping, kumpul-kumpul ama teman, atau sekedar ngeceng di mall, seakan sudah menjadi kebiasaan cewek zaman sekarang. Katanya sich, hal tersebut menyenangkan, bahkan bisa disebut upaya melepas lelah (emang jalan kaki di mall ga capek apa…hehe). Apalagi plus penampilan “sempurna”. Bener ga sih, gals? Wah, kalau mau tahu lebih lanjut, pantengin terus tulisan ini. Ga bakalan rugi deh. Baca lebih lanjut

Hapus tradisi malam minggu

Aduuh, kalo udah ngomongin malam minggu, seru abis deh jadinya. Kayak lagu yang dibawain Bang Jamal Mirdad “Malam minggu malam yang panjang, malam yang asik buat pacaran, pacar baru, baru kenalan, kenal di jalan jendral sudirman.” Lain Bang Jamal, lain pula Mas Jikustik. Lagunya yang berlirik, “Malam ini malam minggu, kau menunggu di rumahmu, selamat malam dunia, ku siap tuk berpesta, tunggu aku disana, bertemu oh baby, selamat malam dunia, gairahku berpesta, kita lewati malam, berdua oh baby”.Emang ga bisa dipungkiri deh, ada sebuah ikatan antara weekend day alias malam minggu dengan jiwa remaja. Jika ada remaja yang ga hang out pas weekend day, siap-siap deh dijadiin bahan gosip ama tetangga sebelah yang kurang kerjaan. Dari anak jadul alias jaman dulu, ga gaul, ga punya gebetan, jomblo, sampe dianggap dukun, soalnya terus aja bertapa di dalam rumah (emang besok keluar angka berapa mas…togel kali…). Hehehe, nah sobat, biasanya di malam minggu ada aja kegiatan seorang remaja, kalo ga ada kegiatan, ya di ada-adain, supaya keliatan sibuk banget. Dari aktifitas sekedar iseng, jalan-jalan, kumpul bareng teman satu kelas, sampe clubbing hingga pagi. Yang penting, di weekend day ada temen yang bisa diajak untuk jalan. Sepertinya ga seru banget deh kalo sabtu malam minggu hanya dihabisin dengan duduk termenung, apalagi di dalam kamar mandi. Hehehe…Fenomena Sebuah Malam Baca lebih lanjut

Air Mata dan Cinta

Oleh : Aulia Agus Iswar

Katanya nih, cinta bikin apa yg dicintai itu bener-bener masuk ke lubuk hati. Bicara lubuk hati, apalagi yg terdalam, pasti berkaitan banget ama yg namanya kelembutan. Hati tuh lembuuuttt banget. Kalo dah kayak gini nich, cinta itu deket ama yang namanya air mata, nangis dech… Makanya, orang yg lagi jatuh cinta, bakal gampang nangis kalo inget ama yg dicintainye, ya kagak? Ngaku dech! Baca lebih lanjut

Sampaikanlah pada para wanita

1.       Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

2.       Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki soleh.

3.       Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk …baca selengkapnya

Aminah Assilmi, diancam dibunuh setelah bersyahadat

PENGANTAR. Semenjak memeluk Islam, ibunya sudah tak mengakui lagi ia sebagai anak. Ayahnya bahkan hendak menembaknya pula. Sang kakak menganggap ia sudah gila. Lalu suami menceraikannya. Oleh pengadilan dia divonis tak punya hak mengasuh kedua anaknya, kecuali meninggalkan Islam. Belum selesai sampai disitu, setelah mengenakan jilbab ia malah dikeluarkan dari tempat kerjanya. Begitulah ujian demi ujian datang menerpa Aminah Assilmi setelah memeluk Islam. Namun perempuan Amerika ini tetap tegar. Alhasil, dengan kuasa Allah, beberapa tahun kemudian neneknya yang telah berusia 100 tahun masuk Islam. Lalu bapaknya, diikuti ibu, kakak, anak lelakinya yang telah berusia 21 pun kemudian memeluk Islam. Bahkan, enam belas tahun setelah bercerai, mantan suaminya juga masuk Islam. Kini ia banyak diundang memberikan ceramah di berbagai tempat di Amerika. Satu kalimatnya yang terkenal: “Bagi saya, profesi terbaik adalah menjadi seorang ibu.Baca lebih lanjut

Misi pluralisme di balik novel Ayat-Ayat Cinta

Pesona Novel Ayat-ayat Cinta telah menjulangkan nama penulisnya, Habiburrahman el-Shirazy, ke posisi Tokoh Perubahan 2007 versi Republika. Seperti sastrawan dan budayawan Mesir Mahmud Abbas al-Aqqad, Thaha Husein dan lainnya, yang menjadi makelar zionis melalui gagasan multikultural dan multikeyakinan. Agen zionis, memang tidak pernah kehilangan cara untuk menemukan kaki tangan di bidang sastra dan budaya. Membaca novel Ayat-ayat Cinta menyisakan beragam kesan. Mungkinkah penulisnya dianggap figur yang tepat sebagai makelar zionisme melalui misi pluralisme agama? Baca lebih lanjut